POLITIK
Jelang Pilpres 2024, Moeldoko: Polarisasi Pasti, tetapi Jangan Terpecah
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menganggap polarisasi merupakan fenomena biasa dalam pemilihan presiden. Namun, ia berharap, polarisasi tidak berujung pada perpecahan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F11%2F09%2Fe8210f0a-ad97-4b39-95f6-c142d733beec_jpg.jpg)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (berdiri tengah) hadir dalam acara Tablig Akbar Majelis Kiai dan Santri Pembangunan Cirebon di Goa Sunyaragi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (9/11/2022). Dalam kunjungannya, Moeldoko meminta masyarakat tidak terpecah menjelang Pemilihan Presiden 2024.
CIREBON, KOMPAS — Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, polarisasi merupakan fenomena biasa dalam pemilihan presiden. Namun, pihaknya meminta berbagai elemen masyarakat tidak terpecah seperti pemilu sebelumnya. Perpecahan akan mengganggu stabilitas politik dan ekonomi di tengah upaya pemerintah memulihkan perekonomian.
”Pastilah ada polarisasi. Tetapi, polarisasi yang ter-manage (terkelola). Bagaimana itu? Intinya jangan sampai polarisasi itu menuju pada perpecahan,” ujar Moeldoko terkait dampak Pemilihan Presiden 2024 dalam acara Tablig Akbar Majelis Kiai dan Santri Pembangunan Cirebon di Goa Sunyaragi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (9/11/2022).