logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMomentum Jawa Timur Perbaiki...
Iklan

Momentum Jawa Timur Perbaiki Pengelolaan Candi

Jawa Timur perlu menjadikan polemik rencana kenaikan tarif masuk Candi Borobodur untuk perbaikan pengelolaan demi kelestarian bangunan purbakala sekaligus memelihara keingintahuan publik terhadap peninggalan bersejarah.

Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Β· 1 menit baca
Ananda Sukarlan, pianis Indonesia, hendak memainkan salah satu komposisi Rapsodia Nusantara pada SR 1928 The Awakening Concert Grand Piano di kompleks Candi Bajang Ratu, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (3/10/2020). Piano hasil kolaborasi musisi Aksan Sjuman, arsitek Raul Renanda, dan perusahaan furnitur eksklusif PT Saniharto Enggalhardjo ini dimainkan sebagai rangkaian kegiatan menduniakan warisan atau tinggalan kejayaan Nusantara.
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO

Ananda Sukarlan, pianis Indonesia, hendak memainkan salah satu komposisi Rapsodia Nusantara pada SR 1928 The Awakening Concert Grand Piano di kompleks Candi Bajang Ratu, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (3/10/2020). Piano hasil kolaborasi musisi Aksan Sjuman, arsitek Raul Renanda, dan perusahaan furnitur eksklusif PT Saniharto Enggalhardjo ini dimainkan sebagai rangkaian kegiatan menduniakan warisan atau tinggalan kejayaan Nusantara.

SURABAYA, KOMPAS β€” Jawa Timur sebaiknya menjadikan polemik rencana kenaikan tarif masuk Candi Borobudur di Jawa Tengah untuk memperbaiki sistem dan manajemen pengelolaan candi dan percandian. Perlindungan dapat diterapkan dengan penutupan sementara untuk pemugaran atau perbaikan, pembatasan jumlah pengunjung, dan penetapan skala prioritas terhadap pengunjung.

Demikian diutarakan Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim Zakaria Kasimin dan Purnawan Basundoro, Guru Besar Ilmu Sejarah dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Surabaya, secara terpisah, Rabu (8/6/2022).

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan