CAGAR BUDAYA
Kawasan Muaro Jambi Dihidupkan Lagi sebagai Pusat Pendidikan
Dana lebih dari Rp 1,5 triliun digunakan untuk mengekskavasi dan memugar candi dan menapo (gundukan bata berstruktur candi) untuk siap dimanfaatkan sebagai kampus.

Telaga, kanal, ataupun sungai dalam jaringan air di kawasan percandian Muaro Jambi, di Kabupaten Muaro Jambi. Gambar diambil April 2020.
MUARO JAMBI, KOMPAS — Kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi dihidupkan lagi sebagai pusat pendidikan agama, filsafat, arsitektur, seni, serta kedokteran dan obat-obatan. Mewujudkan rencana itu, pemerintah pusat menganggarkan Rp 1,5 triliun dan Pemerintah Provinsi Jambi mengalokasikan Rp 260 miliar.
Gubernur Jambi Al Haris mengatakan, seluruh dana itu untuk mengekskavasi dan memugar candi dan menapo (gundukan bata berstruktur candi) untuk siap dimanfaatkan sebagai kampus. Jika menilik masa lalunya dari abad VII hingga XIV, kawasan itu merupakan pusat pendidikan agama Buddha beserta sejumlah bidang studi strategis lainnya.