Narkotika Bali
Sabu, Ganja, dan Ekstasi Masih Merajalela di Pulau Dewata
Dalam mencegah peredaran gelap narkotika di Bali, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi seluruh pihak. Kepedulian masyarakat juga dibutuhkan dalam memerangi narkotika.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F04%2F27%2Fd3e3a5c0-6ae3-4a2e-89d8-256d83487467_jpg.jpg)
BNN Provinsi Bali memusnahkan barang bukti narkotika, Rabu (27/4/2022). Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Gde Sugianyar Dwi Putra (tengah) dalam jumpa pers sebelum kegiatan pemusnahan barang bukti kasus narkotika di BNN Provinsi Bali, Kota Denpasar.
DENPASAR, KOMPAS — Sabu, ekstasi, dan ganja masih mendominasi peredaran narkotika di Bali. Dalam beberapa waktu terakhir, peredarannya semakin kencang di berbagai daerah.
Hal itu terungkap dalam pemusnahan barang bukti narkotika di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Denpasar, Bali, Rabu (27/4/2022). Sebanyak 1.356 kilogram dan pil metilendioksimetamfetamina (MDMA) sebanyak 131 butir dibakar dalam tungku insenerator.