PEMBERDAYAAN
Berdaya di Bawah Naungan Cengkeh Tua Gamalama
Satu komunitas yang dimotori para ibu di Kota Ternate, Maluku Utara, berdaya dengan menyajikan makanan tradisional kepada wisatawan atau tamu. Manfaat sudah mereka rasakan, selain untuk melestarikan kekayaan kuliner.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F04%2F08%2Fe5e1ca9a-a687-4380-83cf-716c1ac3ee62_jpg.jpg)
Chef Komunitas Cengkeh Afo dan Rempah Gamalam Norma A Badu (47, tengah) menyajikan makanan tradisional dari bambu di Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (29/3/2022). Komunitas Cengkeh Afi dan Rempah Galama menyediakan berbagai jenis makanan tradisional untuk dikonsumsi tamu atau wisatawan.
Sejumlah perempuan di kompleks cengkeh tua sekitar Gunung Gamalama, Kota Ternate, Maluku Utara, memanggungkan kekayaan kuliner tradisional. Mereka perempuan berdaya yang melestarikan kuliner tradisional sembari mendapatkan manfaat darinya.
Norma A Badu (47) dengan hati-hati mengambil sebilah bambu berwarna hitam dari dalam keranjang gendong di punggung Imba Robo (64). Ia perlahan membuka penutup bambu. Dengan maju selangkah, ia menuju meja dari bambu untuk menuangkan isi bambu ke nampan yang juga terbuat dari bambu dengan alas daung pisang. Potongan ayam dibalut rempat putih tersaji. Uap menyeruak disertai wewangian yang memancing selera. Itulah ayam rimo rempah (daging ayam yang dibakar di dalam bambu).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 13 dengan judul "Berdaya dengan Cengkeh Tua Gamalama".
Baca Epaper Kompas