logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSabtu Keramat di Pulau Babi di...
Iklan

Sabtu Keramat di Pulau Babi di Laut Flores (3)

Memori gempa dan tsunami pada Sabtu 12 Desember 1992 selalu melekat dalam ingatan warga Pulau Babi. Hari Sabtu pada bulan Desember seperti lonceng penanda ketakutan.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1bF6eJceJQ0KL-dtbqNrefwq78Y=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F10fe2619-0b30-4b63-adde-37ce61ac2ee9_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Perjalanan menuju Pulau Babi di Kabupaten Sikka, NTT, Sabtu (18/12/2021). Pulau di tengah Laut Flores itu pernah porak poranda diguncang gempa dan tsunami pada 12 Desember 1992.

Gempa dengan magnitudo 7,4 di Laut Flores pada Selasa 14 Desember 2021 mendorong rasa ingin tahu saya mengenai kondisi pulau-pulau kecil yang berada di dekat pusat gempa. Menuju Pulau Babi, pulau yang hancur akibat gempa diikuti tsunami 29 tahun lalu, menjadi pilihan.

Pada Sabtu (18/12/2021) pagi, dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, saya memacu sepeda motor ke arah timur menuju Desa Nangahale sejauh lebih kurang 40 kilometer. Di sana akan lebih mudah mengakses Pulau Babi. Banyak perahu motor bisa disewa kapan saja. Juga tentu lebih cepat dan ongkosnya lebih murah ketimbang sewa dari Maumere.

Editor:
Gesit Ariyanto
Bagikan