logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSedimentasi Sungai di Tegal...
Iklan

Sedimentasi Sungai di Tegal Hambat Aktivitas Nelayan Tradisional

Nelayan tradisional Kota Tegal, Jateng yang menyandarkan kapalnya di muara sungai mengeluhkan pendangkalan Sungai Bacin di kawasan pelabuhan Kota Tegal. Selain menggerus pendapatan, sedimentasi memakan korban jiwa.

Oleh
KRISTI UTAMI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nNbeuku_4XuxzqQJfDzGFRrmLLg=/1024x662/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F4c4288ab-f475-411f-92cd-106ff757b661_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Ratusan kapal nelayan tradisional bersandar di Pelabuhan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (21/1/2021). Dua pekan terakhir, nelayan tradisional di Kota Tegal tidak berani melaut akibat cuaca buruk dan ombak setinggi 3,5 meter di perairan utara Jateng. Sembari menunggu cuaca membaik, nelayan memperbaiki kapal dan alat tangkap.

TEGAL, KOMPAS β€” Sejumlah nelayan tradisional mengeluhkan sedimentasi muara Sungai Bacin di kawasan Pelabuhan Kota Tegal, Jawa Tegah, yang menghambat pergerakan masuk dan keluar kapalnya. Akibat hambatan itu, para nelayan kesulitan melaut dan harus mencari pekerjaan lain untuk bertahan hidup.

Sejak 12 tahun terakhir, nelayan tradisional yang memiliki kapal berukuran 5 gros ton (GT) terganggu dengan adanya pendangkalan muara Sungai Bacin. Sungai Bacin sering dijadikan tempat bersandar kapal-kapal kecil yang tak dapat tempat di pelabuhan.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan