logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊEmpati dari Secangkir Kopi
Iklan

Empati dari Secangkir Kopi

Pegiat usaha kopi di Malang, Kota Batu, dan Nganjuk menggalang donasi untuk korban guguran awan panas Semeru. Banyaknya empati dan simpati untuk korban semoga saja bisa sedikit meredakan rasa getir dan duka mereka.

Oleh
DAHLIA IRAWATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sAJIF0qcwz73pD7vRq_Av_uUdEc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F36375bb2-62fc-447c-b522-11bad99b7709_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Tim SAR melewati material vulkanik susulan Gunung Semeru yang menimbun hunian dan Jalan Raya Dampit-Lumajang di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12/2021).

Seperti kopi, terasa pahit di awal, tetapi menyisakan sensasi aneka rasa sesudahnya. Begitu pula bencana guguran awan panas Semeru kali ini, pasti membawa luka. Namun, dengan solidaritas dari sesama, diharapkan luka itu akan segera sirna.

Bencana tak pernah bisa ditebak akan datang pada siapa dan di mana. Pada 4 Desember 2021, bencana menimpa saudara-saudara kita di kaki Gunung Semeru, tepatnya di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sebanyak 40-an orang meninggal dunia, baik tersapu guguran awan panas maupun terkubur terjangan banjir lahar hujan. Ribuan rumah rusak, ribuan ekor ternak dan ratusan hektar lahan pertanian terdampak, serta ribuan orang kini menjadi pengungsi.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan