logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊCurah Hujan Tinggi Diduga...
Iklan

Curah Hujan Tinggi Diduga Turut Picu Awan Panas Semeru

Awan panas guguran di Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021), diduga dipicu longsornya kubah lava. Salah satu faktor yang diduga turut memicu longsornya kubah lava di puncak Gunung Semeru adalah curah hujan yang tinggi.

Oleh
HARIS FIRDAUS/GREGORIUS M FINESSO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fOH1zMAZzqLrDZHUeQf2GfPIEdo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F98bee0dc-b404-4441-83b9-97cd79bef02b_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Alat berat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mulai membuka akses jalan yang tertutup material erupsi Gunung Semeru di Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).

SLEMAN, KOMPAS β€” Luncuran awan panas guguran di Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021), diduga dipicu longsornya kubah lava di puncak gunung api tersebut. Salah satu faktor yang diduga turut memicu longsornya kubah lava adalah curah hujan tinggi selama beberapa waktu terakhir.

Kesimpulan itu disampaikan sejumlah pakar Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta dalam konferensi pers, Senin (6/12/2021), di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) UGM, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kesempatan itu, hadir beberapa pakar dari FMIPA UGM dan Fakultas Geografi UGM.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan