Kenangan Berada 104 Meter di Bawah Permukaan Tanah
Saat-saat gondola memasuki bumi di kedalaman 104 meter terasa begitu lama. Setibanya, kesan pertama yang terasa adalah sunyi, gelap, dan dingin. Hanya dengus napas kami berdua yang terdengar bersama aliran air.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20180830DRA48_1638660312.jpg)
Sukamsi (84) ditemani Mita, cucunya, mengambil air dari sumur di tengah Telaga Gandok di Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, yang kering akibat kemarau, Kamis (30/8/2018). Saat itu, kekeringan akibat kemarau meluas hingga 12 kecamatan.
Seorang kawan di Yogyakarta berkelakar ”Dipindah ning Gunung Kidul maneh engko kowe… (dipindah ke Gunung Kidul lagi nanti kamu…),” ucapnya dalam sebuah percakapan melalui WhatsApp, Kamis (18/11/2021).
Saya pun merespons kata-kata itu dengan candaan pula, hingga akhirnya kami berbincang lebih jauh tentang beberapa hal terkait Gunung Kidul.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Kenangan Berada 104 Meter di Bawah Permukaan Tanah".
Baca Epaper Kompas