logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPenerima Manfaat di Tegal...
Iklan

Penerima Manfaat di Tegal Menolak Divaksin, Beras Bansos Menumpuk

Pemkot Tegal, Jateng, mengucurkan bantuan beras untuk 60.000 keluarga terdampak pandemi. Namun, sejumlah bantuan masih menumpuk karena calon penerima tidak mau divaksin sebagai syarat pengambilan.

Oleh
KRISTI UTAMI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ap_zufowbO7SDj1VjC58Dt-Xa_I=/1024x736/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F2e89f67c-8f20-45be-b137-7ab8aed2a0fc_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Lurah Debong Kidul, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah, Erni (kanan) berada di sekitar tumpukan beras di kantornya, Kamis (16/9/2021). Ratusan karung berisi 73,2 kuintal beras bantuan sosial masih itu menumpuk lantaran calon pemerima manfaat tak mau divaksin. Padahal, sertifikat vaksinasi menjadi syarat pengambilan bantuan.

TEGAL, KOMPAS β€” Ratusan karung beras bantuan sosial masih menumpuk di sejumlah kantor kelurahan di Kota Tegal, Jawa Tengah. Beras-beras itu belum bisa disalurkan lantaran sebagian calon penerima manfaat menolak untuk divaksin. Padahal, sertifikat vaksinasi adalah salah satu syarat pengambilan bantuan sosial.

Sejak akhir Agustus, Pemerintah Kota Tegal mengucurkan bantuan pangan kepada 60.000 keluarga terdampak pandemi yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi. Setiap keluarga penerima manfaat mendapatkan beras masing-masing 20 kilogram.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan