logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊStasiun Samarang NIS, Pionir...
Iklan

Stasiun Samarang NIS, Pionir Perkeretaapian yang Terlupakan

Stasiun Samarang Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) yang dibangun 1864 dan mulai beroperasi 1867 merupakan tonggak sejarah perkeretaapian Indonesia. Namun, pionir perkeretaapian itu seolah terlupakan.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Y1b4__XTWSPdZITHLWmtkVBBVgc=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2FWarga-Menunjukkan-Ornamen-Stasiun-Pertama-di-Indonesia_1627565260.jpg
Kompas

Warga menunjukkan ornamen besi melengkung di pemukiman yang dulunya Stasiun Samarang NIS di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/7/2021). Stasiun Samarang NIS ialah stasiun pertama di Indonesia.

Stasiun Samarang Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) yang dibangun pada 1864 dan mulai beroperasi pada 1867 merupakan tonggak sejarah perkeretaapian Indonesia. Di sanalah untuk pertama kali, kereta api di Indonesia diberangkatkan. Wujudnya memang sudah lama lenyap. Kini, sekadar secuil penanda kesejarahan pun hampir tak tersisa.

Wawan Purwanto (43), Ketua RT 002 RW 003 Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, menjawab ragu saat ditanya keberadaan sisa-sisa bagian bangunan Stasiun Samarang NIS. ”Sudah habis, Mas, karena tertutup rumah. Tanahnya turun terus. Tinggi atap saja tinggal 2,5 meter. Padahal, waktu saya masih kecil, 1980-an, tingginya 12 meter,” ujarnya, Kamis (29/7/2021) sore.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan