Petani Belum Terlibat Nyata di Proyek ”Food Estate”
Program ”food estate” atau lumbung pangan belum sepenuhnya melibatkan masyarakat. Hal itu berpengaruh pada anjloknya hasil panen dan menimbulkan banyak kekhawatiran soal penguasaan lahan.
PALANGKARAYA, KOMPAS — Lembaga lingkungan di Kalimantan Tengah menilai masyarakat, khususnya petani, tidak dilibatkan sepenuhnya dalam pelaksanaan program strategis nasional lumbung pangan atau yang kerap disebut food estate. Bahkan, mereka khawatir program ini bakal berakhir menjadi perkebunan.
Hal itu terungkap dalam jumpa media yang diselenggarakan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Tengah dan Pantau Gambut dengan tema ”Stop Pengembangan Food Estate di Kalteng dan Serahkan Urusan Pangan pada Petani”. Kegiatan itu dilaksanakan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (22/4/2021).
Walhi Kalteng bersama Pantau Gambut melaksanakan kajian di lebih dari 20 desa di dua kabupaten, yakni Pulang Pisau dan Kapuas. Kajian itu berupa kajian lingkungan, hukum, dan sosial.