Rujak Cingur, Hibriditas Rujak Buah dan ”Djanganan” dari Jawa
Rujak cingur adalah makanan khas Jawa Timuran. Bukan makanan Raja Firaun dari Mesir. Makanan berpetis ini diduga berasal dari hibriditas iseng yang justru disukai hingga sekarang.
Dari mana asal rujak cingur? Diduga dari kreativitas pedagang memenuhi hasrat kuliner pelanggannya sehingga tercipta perpaduan ”djanganan” dan rujak buah. Hibriditas iseng itu kemudian justru disukai hingga sekarang.
Pernahkah datang ke Jawa Timur dan menikmati sepiring rujak cingur? Rujak cingur adalah makanan Jawa Timuran, terdiri dari aneka sayuran, seperti kangkung dan kecambah rebus, irisan tahu, tempe, lontong, cingur rebus (daging dari mulut/moncong sapi), dan beberapa irisan buah, yang disiram dengan bumbu kacang dan petis sehingga warnanya cokelat/kehitaman.
Bagi penyukanya, rujak cingur adalah surga. Perpaduan kesegaran buah dan sayuran, serta daging cingur kenyal namun tidak alot, kemudian disiram bumbu (terdiri dari petis, kacang, cabe, dan terasi yang dilumat halus pakai ulekan batu), sungguh tak ada duanya.