logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBupati Banyuwangi: Mudik...
Iklan

Bupati Banyuwangi: Mudik Bermakna, tetapi Keselamatan Lebih Penting

Mudik bermakna sosial ekonomi. Soal keluarga, juga ekonomi. Dampaknya besar jika mudik dilarang. Namun, pemerintah pasti memikirkan kepentingan yang lebih besar, yakni keselamatan warga.

Oleh
ANGGER PUTRANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Mxx0Ofo-vjBZctmzyptEr-7ImR0=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2Fbde14dbc-3939-4cba-ac3b-25eb503a838c_jpg.jpg
ANGGER PUTRANTO

Suasana puncak arus mudik rute internasional Kuala Lumpur-Banyuwangi, Minggu (2/6/2019). Jumlah penumpang yang tiba ke Indonesia melalui Bandara Banyuwangi mencapai 177 penumpang, padahal pada hari biasa rata-rata jumlah penumpang hanya 60 orang.

BANYUWANGI, KOMPAS β€” Pemerintah telah menetapkan larangan mudik 2021 sebagai antisipasi penularan Covid-19. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, kendati mudik punya nilai tradisi, larangan tersebut merupakan upaya pemerintah menjaga keselamatan warga.

Larangan mudik 2021 disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam jumpa pers virtual, Jumat (26/3/2021). Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan segera mengambil langkah strategis untuk menyesuaikan imbauan pemerintah tersebut.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan