logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บProduksi Garam Aceh Hanya...
Iklan

Produksi Garam Aceh Hanya Penuhi Konsumsi Rumah Tangga

Petani merasa dengan sistem rebus saja mereka sudah untung sehingga tidak perlu mengeluarkan modal membuat geomembran.

Oleh
ZULKARNAINI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lJaZ1P0AuSuh0H26FJPPRDK1eEc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200809AIN_Petani-Garam-Tradisional-1_1597168292.jpg
KOMPAS/ZULKARNAINI

Anwar (43), petani garam tradisional di Desa Lamnga, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (9/9/2020), saat sedang bekerja di dapur garam milik sendiri. Usaha garam itu menjadi penopang kehidupan keluarganya.

BANDA ACEH, KOMPAS โ€” Produksi garam di Provinsi Aceh dalam setahun yang rata-rata 11.000 ton hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Petani juga memilih menggunakan teknologi sederhana dalam memproduksi garam dengan sistem rebus, belum menggunakan teknologi agar bisa memproduksi garam lebih luas.

Kepala Seksi Pelayanan dan Pengembangan Usaha Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Erwandi, Rabu (24/3/2021),mengatakan, produksi garam Aceh per tahun 11.000 ton, sementara kebutuhan konsumsi per tahun 9.688 ton. โ€Untuk kebutuhan konsumsi masih cukup mengandalkan produksi dari petani lokal,โ€ kata Erwandi.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan