logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊHarga Bawang Merah Fluktuatif,...
Iklan

Harga Bawang Merah Fluktuatif, Petani Brebes Butuh Penunjang Tunda Jual

Kementerian Perdagangan meresmikan ruang penyimpanan terkondisi dengan sistem resi gudang di Kecamatan Wanasari, Brebes, Jateng. Hal itu diharapkan menjadi solusi mengatasi penyusutan komoditas akibat tunda jual.

Oleh
KRISTI D UTAMI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/I90JKmJrEYtFWUUmGWGra07b0nA=/1024x719/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F97e09394-9ac2-4bd2-bbf2-61a5796dff8e_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Warga melewati ruang penyimpanan terkondisi dengan sistem resi gudang di Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (16/3/2021). Ruangan itu mampu menyimpan bawang merah dengan penyusutan 7-8 persen per bulan. Hal itu diharapkan mampu menunjang kebutuhan petani yang terpaksa menunda penjualan karena harga bawang merah sedang anjlok.

BREBES, KOMPAS β€” Tunda jual menjadi salah satu pilihan yang banyak diambil petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, saat harga komoditas anjlok. Petani butuh gudang penyimpanan yang andal agar proses tunda jual tidak menimbulkan penyusutan tinggi.

Sejumlah petani di Brebes masih mengeluhkan fluktuasi harga bawang merah. Pada saat panen raya Desember 2020, misalnya, harga bawang merah di tingkat petani berkisar Rp 10.000-Rp 12.000 per kilogram. Padahal, petani baru bisa mendapatkan keuntungan memadai jika harga berkisar Rp 15.000-Rp 20.000 per kilogram.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan