logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊOase dari Gerakan Denpasar...
Iklan

Oase dari Gerakan Denpasar Berkebun

Gerakan berkebun yang dilakukan sebagian masyarakat Denpasar menjadi alternatif sumber penyediaan pangan kala pandemi Covid-19. Aktivitas ini bisa meningkatkan ikatan sosial serta mengurangi stres akibat pandemi.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA
Β· 1 menit baca

Pandemi Covid-19 setahun ini memukul industri pariwisata Bali. Sebagian warga mencoba bertahan dengan memanfaatkan pekarangan dan berkebun. Hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan sekitarnya.

https://cdn-assetd.kompas.id/fSdJynuOCiQ2Va7WCeIxUHi6QV0=/1024x588/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210312cokd-geliat-kota-berkebun-menjaga-kesadaran-warga-denpasar_1615523979.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Pendiri Agro Learning Center (ALC), yang juga Ketua Yayasan Tamiang Bali Mandiri, Nyoman Baskara, memeriksa tanaman di sekitar kebun ALC di Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Kamis (25/2/2021). Selain menjadi penyedia sumber pangan bagi warga, berkebun merupakan aktivitas yang bisa membantu mengurangi risiko stres.

Meski tak terlibat langsung dalam industri pariwisata Bali, Nyoman Sudarma (39) juga merasakan hantaman pandemi. Saat rumah produksi tempatnya bekerja sepi order, ia pun mengelola kebun sayur dan kolam lele bersama 30-an anggota Kelompok Mina Tani Sari Dewi, Banjar Tegeh Sari, Desa Tonja, Kota Denpasar.

Editor:
agnespandia
Bagikan