logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKisah Sawah Tadah Hujan yang...
Iklan

Kisah Sawah Tadah Hujan yang Mengangkat Kandar Jadi Desa Mandiri di Maluku

Dana desa mendorong Desa Kandar di Pulau Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, berhasil melompat dari status tertinggal menjadi mandiri. Desa di pelosok negeri dekat perbatasan Australia itu patut dicontoh.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yQK5Z2P91Q1b3M0iWjiEO28qbFo=/1024x484/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F775d22ec-107f-4861-9c47-a91a7b8b5ed5_jpg.jpg
KOMPAS/DOKUMENTASI DESA KANDAR

Lahan sawah tadah hujan di Desa Kandar, Pulau Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, pada Senin (26/1/2021). Dana desa membantu warga mengembangkan pertanian di sana.

Masuknya dana desa mengubah wajah Desa Kandar di Pulau Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Desa di pelosok negeri yang berbatasan dengan Australia itu mengalami lompatan jauh. Tahun 2019 masih berstatus desa tertinggal, tetapi  setahun kemudian langsung menjadi desa mandiri. Pertanian lahan padi tadah hujan menjadi pengungkitnya.

Senin (26/1/2020) siang, seusai hujan deras membasahi lahan, Efraim Refualu (82) menyisir tanaman padi miliknya yang berusia sekitar satu bulan. Asupan air hujan bakal membuat padi yang kini tingginya di atas 40 sentimeter itu tumbuh subur hingga musim panen sekitar April mendatang.

Editor:
hamzirwan
Bagikan