logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บBerkali-kali Diusir, Tambang...
Iklan

Berkali-kali Diusir, Tambang Liar Gempur Hutan Desa

Meski telah berkali-kali diusir oleh masyarakat, petambang liar terus nekat menggempur hutan di kawasan hulu sungai demi butiran emas. Masyarakat meminta negara bertindak menegakkan hukum.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xC2FYsbcau9r6cVqd2JjKXxtCIE=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Fe642f6e4-860f-4795-9f52-e55fe7bcc2b1_jpeg.jpg
DOKUMENTASI: KOMUNITAS KONSERVASI INDONESIA (KKI) WARSI.

Aktivitas tambang emas ilegal di tepi Sungai Limun, Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Jambi, menyebabkan sungai berwarna keruh. Penegakan hukum harus cepat dilakukan demi menyelamatkan ekosistem hutan tersisa. Dokumentasi Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, 2019.

Aktivitas tambang emas liar bolak-balik merambah hutan desa di Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Meski telah berkali-kali diusir oleh masyarakat penjaga hutan, para pekerja tambang terus menggempur kawasan hulu demi butiran emas.

โ€Sudah kami usir, bahkan kami bakar alat berat mereka. Para petambang liar masih datang lagi,โ€ keluh Zawawi, Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Lubuk Bedorong, Jumat (4/12/2020).

Editor:
wahyuharyo
Bagikan