Keuangan Daerah
Selamatkan UMKM untuk Perkuat Ekonomi Aceh
Peran UMKM dalam menyokong ekonomi Aceh sangat besar. Sebanyak 420.000 unit UMKM mampu menyerap tenaga kerja 1,06 juta orang. Saat pandemi Covid-19 terjadi banyak pekerja di sektor UMKM kehilangan pekerjaan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200601AIN_Produksi-Tempe2_1591765725.jpg)
Pabrik tempe Soya milik Basri Ubit di Desa Reuloh, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, kembali beroperasi, Senin (1/6/2020). Selama pandemi Covid-19, produksi dan pendapatan menurun karena bahan baku sulit dan mahal.
BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh diminta untuk menyelamatkan usaha mikro, kecil, dan menengah dari dampak pandemi Covid-19. Tumbangnya UMKM akan berdampak buruk pada ekonomi Aceh.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Achris Sarwani yang dihubungi, Senin (30/11/2020), menuturkan, pandemi Covid-19 telah memukul aktivitas UMKM di Aceh. Mereka kehilangan pasar karena daya beli warga rendah. Akibatnya, pendapatan para pelaku UMKM menurun dan mereka terpaksa menghentikan sejumlah karyawan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Belanja Pemda Dorong Konsumsi Warga".
Baca Epaper Kompas