logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAdu Mulut hingga Kontak Fisik ...
Iklan

Adu Mulut hingga Kontak Fisik Mengintai Petugas Panwaslu

Belum semua tim pemenangan ataupun pasangan calon dalam Pilkada 2020 taat aturan. Di lapangan, pengawas pemilu berpotensi untuk berkonflik dengan tim pemenangan ataupun tim pasangan calon.

Oleh
INSAN ALFAJRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ixl4F8cIrp6phtGOkW0M9v-VlmE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F22be86f2-d24c-4349-8854-e7078962965e_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Warga melintasi baliho sosialisasi Pilkada Kota Tangerang Selatan, Banten, pada pilkada serentak 2020 yang roboh di Jalan Ciater Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (14/11/2020). Pilkada serentak 2020 yang diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 tersebut digelar di 270 wilayah, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

JAKARTA, KOMPAS β€” Petugas panitia pengawas pemilu atau panwaslu di daerah punya tantangan tersendiri dalam mengawasi kampanye para pasangan calon yang berkompetisi dalam Pilkada 2020. Adu mulut hingga kontak fisik terjadi karena tak semua paslon ataupun tim kampanye taat aturan.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Dicky Andrika, Rabu (18/11/2020), menjelaskan, seorang petugas panwaslu kecamatan di Tanah Datar pernah mengalami kekerasan. Petugas panwaslu kecamatan itu sedang menertibkan alat peraga kampanye (APK) pada 9-10 Oktober 2020.

Editor:
agnesrita
Bagikan