logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJadi Menteri Saja, Jangan...
Iklan

Jadi Menteri Saja, Jangan Nelayan

Pandemi Covid-19 memperburuk kondisi nelayan di pantai utara Jawa Barat. Harga hasil tangkap nelayan belum stabil, sementara kebijakan pemerintah, seperti legalisasi cantrang, mengancam nelayan.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sLU8vF_vhTtPxxSqOsZXumu2yXw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F6ff7934b-357b-4283-be95-323449baa397_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Kapal nelayan rajungan tertambat di muara Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa barat, Senin (26/10/2020).

Sudah empat bulan terakhir Ribut Bachtiar (48) tidak melaut. Harga ikan yang tidak stabil, minimnya hasil tangkapan, hingga pandemi Covid-19 memaksa dia  berdiam di rumah. Ia menyebut dirinya pengangguran kelas berat. Kondisi yang sama dialami banyak nelayan pantura lainnya di zaman sulit ini.

Nelayan asal Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, itu menganggur sejak Juni 2020. Sesekali, ia menghadiri undangan rapat virtual sejumlah lembaga untuk membahas persoalan nelayan.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan