logo Kompas.id
›
Nusantara›Pengerjaan Hunian Tetap...
Iklan

Pengerjaan Hunian Tetap Penyintas Gempa Sulteng Meleset Jauh dari Target Awal

Penyediaan rumah atau hunian tetap bagi penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi di Sulawesi Tengah baru selesai seluruhnya pada 2023. Perkiraan ini meleset dari target awal akhir 2020.

Oleh
VIDELIS JEMALI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ANWYWb1Qi-mb745lqROjN3o7nNQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fb0734a54-d20a-45f5-a788-49f106752819_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Deretan hunian tetap untuk penyintas gempa di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulteng, Senin (28/9/2020). Hunian tetap dibangun untuk penyintas yang harus direlokasi.

PALU, KOMPAS — Penyediaan rumah atau hunian tetap bagi penyintas gempa di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala di Provinsi Sulawesi Tengah diproyeksikan baru rampung pada 2023. Proyeksi itu meleset jauh dari target awal pada 2020. Penyediaan lahan menjadi kendala utama.

Kebutuhan hunian tetap atau rumah penyintas di tiga kabupaten/kota terdampak gempa, tsunami, dan likuefaksi mencapai 11.788 unit. Berdasarkan data yang dihimpun Kompas akhir pekan lalu, saat ini sudah tersedia 2.845 hunian tetap atau 24,13 persen dari total kebutuhan. Hunian tetap yang tersedia itu dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta sejumlah yayasan dan lembaga sosial.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan