logo Kompas.id
NusantaraMental Birokrasi ”Asal Hadir” ...
Iklan

Mental Birokrasi ”Asal Hadir” dalam Pelayanan Masyarakat di NTT

Mental birokrasi pemerintahan di Nusa Tenggara Timur masih rendah dalam melayani masyarakat dibanding hak yang mereka terima. Pegawai negeri sipil yang bekerja rajin dapat gaji sama dengan PNS yang malas kerja.

Oleh
Kornelis Kewa Ama
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zdglbwAwOZX1x88RjbZGyv4Y9wI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200802korc-pns-di-lingkup-pemprov-ntt_1596366574.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Sejumlah PNS di lingkup Pemprov NTT saat jam kerja. Mereka sibuk memainkan telepon seluler masing-masing sambil ngobrol dan mengabaikan tugas pokok sebagai aparatur sipil negara pada jam kerja.

KALABAHI, KOMPAS — Mental birokrasi pemerintahan di Nusa Tenggara Timur masih rendah dalam melayani masyarakat dibanding hak yang mereka terima. Pegawai negeri sipil yang bekerja rajin dapat gaji sama dengan PNS yang malas kerja, akhirnya semua berprinsip asal hadir di kantor. Kondisi ini menyebabkan NTT tetap miskin dan terbelakang setiap ganti pemimpin daerah. Perlu menerjemahkan Undang-Undang Birokrasi sesuai kebutuhan daerah.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat saat tatap muka dengan Bupati Alor, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), para camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat Alor di Kalabahi, Sabtu (1/8/2020), mengatakan, masalah utama kegagalan pembangunan di NTT adalah birokrasi. Mereka belum mampu menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat selama bertahun-tahun.

Editor:
agnespandia
Bagikan