Pempek Palembang Menolak Tenggelam
Pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi para pengusaha pempek di Palembang, Sumatera Selatan. Omzet mereka bisa turun hingga 70 persen dibanding hari normal, namun, mereka menolak “babak belur”.
Liat seperti adonannya, pempek palembang terus beradaptasi dan berinovasi. Capuran sagu, daging ikan, bawang putih, kaldu, telur, dan garam itu terus memperbaharui bentuk dan rasa. Pempek juga memanfaatkan Tol Trans Sumatera untuk memperluas penjualan. Pempek menolak menyerah karena pandemi.
Hesty Anggraini (33) pemilik Pempek Hesty di Kampung Pempek, Jalan Mujahidin, Kawasan 26 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, tampak sibuk menghitung pesanan dan pembayaran di balik meja kecilnya, Kamis (2/7/2020). Puluhan kertas kecil ditempel di layar televisi tabung sebagai pengingat pesanan yang harus dia penuhi.