logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPemeriksaan Laboratorium...
Iklan

Pemeriksaan Laboratorium Lambat, Seorang Anak Balita Dirawat hingga 32 Hari

Proses pemeriksaan laboratorium spesimen usap yang lambat membuat seorang anak balita di Palembang harus bolak-balik di rumah sakit dan dirawat di RS hingga 32 hari.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CyrNMIwO4Ul6QywishgRltjLYBw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200608RAM-Uji-Swab-II_1591601701.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Sejumlah warga bersiap untuk melakukan uji usap di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, Senin (8/6/2020). Pemeriksaan terus dilakukan secara masif untuk memetakan penularan yang terjadi.

PALEMBANG, KOMPAS β€” ND (2) akhirnya bisa dipulangkan setelah 32 hari dirawat di RS Pelabuhan Palembang. Pasien tertahan pulang karena menunggu hasil pemeriksaan sampelnya di laboratorium reaksi berantai polymerase (PCR) di Palembang yang tak kunjung keluar.

Ketua Tim Covid-19 RS Pelabuhan Palembang (RSPP), Zaenab, Senin (15/6/2020), mengatakan ND masuk ke RS Pelabuhan Palembang (RSPP) karena mengalami keracunan. Saat itu kondisi badan ND panas tinggi dan sesak napas.  Sebenarnya, ungkap Zaenab, sebelum pandemi Covid-19, ND sudah memiliki riwayat radang paru (pneumonia). Karena itu, ND menjalani beberapa kali tes uji usap tenggorokan.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan