logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊDaging Tercemar Kuman, Layak...
Iklan

Daging Tercemar Kuman, Layak atau Tidak?

Meski sangat menular pada babi, virus demam babi afrika (ASF) bukan ancaman bagi kesehatan manusia. Daging babi aman dikonsumsi, sedangkan antraks bisa menular. Karena itu, daging yang tercemar bakteri harus dimusnahkan.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HEo7CwGtj6IevWcYM0_7AwgxK7g=/1024x686/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Fee1e1998-8878-4937-8ca6-168eef1357f4_jpg.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Ilustrasi daging.

Sejak ramai diberitakan adanya kematian massal babi akibat demam babi afrika (African Swine Fever/ASF), sebagian masyarakat menjadi khawatir mengonsumsi daging babi. Bahkan, ada pemerintah daerah yang mengimbau warganya untuk tidak mengonsumsi olahan daging babi.

Laman Pusat Keamanan Pangan Pemerintah Wilayah Administrasi Khusus Hongkong maupun Departemen Pertanian Amerika Serikat menegaskan, virus ASF tidak terkait dengan keamanan pangan. Meski sangat menular pada babi, ASF bukan ancaman bagi kesehatan manusia karena bukan penyakit zoonotik (ditularkan oleh hewan). Oleh karena itu, daging babi aman dikonsumsi, namun harus dimasak matang agar tidak terbawa kuman penyebab penyakit lain.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan