36.000 Anak Balita Rawan Gizi Buruk, Jakarta Intervensi Tengkes Sedini Mungkin
Jakarta kota yang heterogen sehingga komitmen dan kolaborasi menjadi penting dalam mengatasi tengkes. Jauh lebih baik memantau tumbuh kembang sejak lahir agar bayi tidak tengkes.
JAKARTA, KOMPAS - Terdata 36.000 anak balita rawan gizi dan stunting atau tengkes di Jakarta. Data itu berdasarkan pengukuran berat dan tinggi badan terhadap 250.000 anak balita dari 457.000 anak balita sasaran. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mengupayakan intervensi sedini mungkin agar anak balita rawan gizi segera tertangani dan tidak sampai tengkes.
Intervensi lain yang digulirkan ialah pemberian bantuan vitamin tambahan, gizi tambahan melalui posyandu, dan pangan murah bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar. Upaya-upaya tersebut agar prevalensi tengkes Jakarta sebesar 14,8 persen (Survei Status Gizi Indonesia 2022) bisa turun ke 13,5 persen pada 2024.