logo Kompas.id
MetropolitanHidup ”Keras” demi Eksistensi ...
Iklan

Hidup ”Keras” demi Eksistensi yang Terlupakan

Kuli angkut menjadi pekerja yang terlupakan, tetapi menanggung beban berat. Meski eksistensinya kurang diakui negara, keberadaannya berguna bagi kehidupan banyak pihak.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
· 1 menit baca
Kuli mengangkut barang-barang tekstil di bilangan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA

Kuli mengangkut barang-barang tekstil di bilangan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Kala itu, matahari bersinar terik sehingga peluh menetes dari dahi sejumlah kuli angkut di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (9/3/2023). Bak berkejaran dengan waktu, langkah kaki mereka bergerak cepat.

Mereka berdesak-desakan dengan pedagang dan pembeli. Beberapa di antaranya bahkan menimbulkan kemacetan lantaran melintas di bahu jalan yang penuh dengan kendaraan bermotor. Ada kuli angkut menyeberang, segelintir lainnya melawan arus.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan