logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊFasilitas Kesehatan Tak Mampu ...
Iklan

Fasilitas Kesehatan Tak Mampu Lagi, Kota Bogor Tunggu Pengetatan Makro

Wali Kota Bogor Bima Arya mendapat laporan warga sulit mendapat tempat perawatan. Namun, faktanya semua tempat telah penuh. Tenaga kesehatan juga bertumbangan tertular Covid-19.

Oleh
AGUIDO ADRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MAr4ZgNd7chv0LtyAGWuQsW9u6k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F9eb222d3-4be6-472b-a8ee-cfba71397e98_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pasien dirawat di bangsal khusus perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021).

BOGOR, KOMPAS β€” Kota Bogor, Jawa Barat, mencatat angka tertinggi konfirmasi kasus positif harian, yaitu 447 kasus, Selasa ini. Pemerintah Kota Bogor saat ini menunggu keputusan pemerintah pusat terkait pengetatan makro di Jabodetabek. Pemkot Bogor siap menjalankan kebijakan pengetatan makro karena kondisi kasus positif Covid-19 sudah sangat mengkhawatirkan.

”Kami terus meminta pemerintah pusat mengambil kebijakan cepat dan tegas terkait pengetatan makro di Jabodetabek. Saya mendengar akan segera ada keputusan pegetatan itu, semoga hari ini. Apakah pengetatan jam operasional atau penutupan, kita tunggu,” kata Wali Kota Bima Arya saat meninjau kesiapan tenda instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Selasa (29/6/2021).

Editor:
nelitriana
Bagikan