logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPSBB Transisi, Omzet Pedagang ...
Iklan

PSBB Transisi, Omzet Pedagang Bunga Naik meskipun Belum Signifikan

Penerapan pembatasan sosial berskala besar yang melarang segala kegiatan kumpul-kumpul memukul telak bisnis bunga hias. Kini, seiring pelonggaran, bisnis mulai menggeliat lagi.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/k6YXQ9RMF2JhgGLLJINMdh9UXfQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201124-dne-rawabelong_1606220945.jpg
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

Ella, pemilik kios anggrek di Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta Barat, menunggu pembeli, Selasa (24/11/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Para pedagang bunga di Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat, menikmati peningkatan transaksi selama pembatasan sosial berskala besar transisi awal November 2020 meskipun belum banyak memberi perubahan. Mereka berharap, seiring diizinkannya pesta perkawinan serta perayaan Hari Ibu pada bulan Desember, roda perdagangan bunga potong kembali kencang.

”Pesanan memang masih ada, tetapi satu hari hanya satu sampai dua permintaan. Beda dengan zaman sebelum (pandemi) Covid-19,” kata Ella, pemilik kios anggrek potong di Pasar Bunga Rawa Belong, Selasa (24/11/2020). Selain memajang berbagai anggrek yang dipotong, ia juga telah merangkai sejumlah bunga matahari dan lili menjadi sebuah buket dibungkus kain hitam untuk upacara wisuda anak laki-laki.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan