logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊJumlah Pesepeda di Jakarta...
Iklan

Jumlah Pesepeda di Jakarta Melonjak 211,7 Persen

Agar makin menarik minat warga menggunakan sepeda, komunitas Bike to Work menyarankan pemerintah menyediakan jalur dengan pembatas seperti jalur khusus bus dan dapat dimulai di ruas Sudirman-Thamrin.

Oleh
Helena F Nababan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pa9yft69Om-xH1ttJv4UfPQYPDM=/1024x616/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F3ce9c0b9-0da2-47b6-aa57-53c73155fab7_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Sejumlah anak mencoba trek sepeda Pilar Jati Bike Park di kolong Tol Becakayu, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, yang masih dibangun, Jumat (23/10/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat jumlah pengendara sepeda saat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB masa transisi jilid 2 mengalami peningkatan besar hingga 211,7 persen per hari dibandingkan dengan saat pemberlakuan PSBB ketat jilid 2. Peningkatan itu dinilai sebagai pertanda baik, geliat bersepeda di Jakarta mulai bangkit.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Selasa (27/10/2020), menjelaskan, hal itu dipantau pada 12–25 Oktober 2020 atau saat PSBB transisi jilid 2. Artinya, sepeda sebagai alat mobilitas dipakai warga pada hari kerja dan pada hari libur atau akhir pekan. ”Dari sanalah peningkatan volume (pengguna sepeda) itu terjadi,” ujar Syafrin.

Editor:
nelitriana
Bagikan