logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊMereka yang Masih Meragukan...
Iklan

Mereka yang Masih Meragukan Langkah Pelonggaran PSBB

Sejumlah warga masih ragu tatanan normal baru bisa dijalani saat pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir. Jika tak ada antisipasi dari pemerintah, bukan tak mungkin jumlah kasus akan semakin tinggi.

Oleh
Aguido Adri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aGyuE51bBGGr5qIH9bZPG0rnaLY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F4321024a-5180-4277-aa19-769cee8bb6fb_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pejalan kaki melintasi Jalan Suyakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/5/2020). Kota ini mulai menerapkan masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Kota Bogor menuju masa normal baru. Masa transisi PSBB ini akan berjalan hingga Kamis (4/6/2020).

Sejumlah warga masyarakat meragukan rencana pemerintah terkait pelonggaran pembatasan sosial berskala besar atau PSBB untuk melangkah ke normal baru di tengah masih tingginya jumlah kasus Covid-19. Mereka berharap pemerintah fokus untuk penanganan pandemi Covid-19  dan tidak memandang pandemi Covid-19 dari sisi ekonomi semata.

Wacana pelonggaran PSBB tak lepas dari tekanan ekonomi yang dihadapi hampir semua sektor. Namun, langkah ini dinilai Safitri Rika (38), warga Tanjung Duren Timur, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, sebagai keputusasaan dan jalan pintas pemerintah yang tidak mampu lagi menanggani pandemi Covid-19. Oleh karena itu, semua diserahkan kepada warga untuk menghadapi sendiri pandemi Covid-19.

Editor:
nelitriana
Bagikan