logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊKelola Cemas Selama Puncak...
Iklan

Kelola Cemas Selama Puncak Pandemi

Seiring lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, kecemasan pun meningkat. Kecemasan yang tidak terkelola bisa memicu tindakan tak rasional. Karena itu, kendalikan cemas hingga bisa bijak menyikapi situasi menekan ini.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berjemur matahari pagi di panti rehabilitasi disabilitas mental Yayasan Jamrud Biru, Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/4/2021). Sebanyak 215 orang dengan gangguan jiwa dirawat di yayasan tersebut. Berbagai tekanan yang dihadapi manusia di tengah pandemi Covid-19 menyebabkan kerentanan pada kesehatan jiwa.
Kompas/AGUS SUSANTO

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berjemur matahari pagi di panti rehabilitasi disabilitas mental Yayasan Jamrud Biru, Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/4/2021). Sebanyak 215 orang dengan gangguan jiwa dirawat di yayasan tersebut. Berbagai tekanan yang dihadapi manusia di tengah pandemi Covid-19 menyebabkan kerentanan pada kesehatan jiwa.

Seiring merebaknya varian Omicron dan masuknya gelombang ketiga pandemi di Indonesia, kecemasan masyarakat pun meningkat. Sering kali, kecemasan itu diikuti serangan panik yang membuat khawatir berlebihan dengan situasi yang terjadi. Vaksinasi, kepatuhan pada protokol kesehatan, dan menjalani pola hidup sehat bisa menekan kecemasan yang terjadi, sekaligus penularan Covid-19.

Pandemi yang telah berlangsung hampir dua tahun di Indonesia menjadi sumber pemicu stres dan tekanan mental yang berkepanjangan bagi masyarakat. Akibatnya, banyak masyarakat mengalami gangguan kecemasan ataupun psikosomatik, baik pada mereka yang terjangkit maupun tidak terpapar Covid-19.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan