logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊBeban Ganda Penyakit Indonesia
Iklan

Beban Ganda Penyakit Indonesia

Indonesia mengalami beban ganda penyakit. Berbagai penyakit menular belum tereliminasi, sedangkan penyakit tidak menular makin meningkat. Pandemi Covid-19 mempersulit situasi. Perlu upaya keras mengatasi.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/d1TrGz-z9eTb9WzQzFC60alyHkk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F3d6b50cb-c093-4652-94e7-6b4884d70a7a_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Puluhan warga lansia yang tergabung dalam Klub Jantung Sehat Hang Tuah Jakarta melakukan senam jantung sehat secara rutin, Kamis (5/3/2020), di Taman Hang Tuah, Jakarta Selatan. Hampir 50 persen anggota klub yang aktif berusia 50-80 tahun.

Transisi demografi, perubahan gaya hidup, dan pola makan menyebabkan transisi epidemiologi. Bagi Indonesia, hal itu menimbulkan beban ganda penyakit lebih dari tiga dekade. Sejumlah penyakit menular masih mengancam, sementara prevalensi penyakit tidak menular terus meningkat. Ditambah lagi, persoalan gizi buruk belum teratasi.

Penyakit menular yang menjadi persoalan dari waktu ke waktu, antara lain, tuberkulosis, HIV/AIDS, hepatitis, demam berdarah dengue, pneumonia, dan diare. Juga penyakit yang masih endemik di sejumlah daerah, seperti malaria, rabies, dan filariasis.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan