HIV
Butuh Terobosan Menekan Infeksi Baru HIV
Dari tahun ke tahun, angka infeksi baru HIV tetap tinggi. Butuh kerja keras dan inovasi kebijakan untuk mengedukasi remaja, juga menjangkau orang dengan HIV dan mengobatinya guna memutus rantai penularan HIV.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F7a9e28df-1bf6-48be-b40c-064fc4385e60_jpg.jpg)
Suasana salon ”Sang Ratu” di kawasan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, Jumat (14/2/2020). Salon ini merupakan wadah berkarya bagi enam wanita pria di bawah binaan Pusat Penelitian HIV/AIDS (PPH) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dengan tiga komunitas lain.
JAKARTA, KOMPAS — Sejak kasus AIDS pertama di dunia ditemukan 40 tahun lalu hingga kini, dunia bekerja keras menurunkan kasus HIV. Namun, setiap tahun angka infeksi baru HIV masih saja tinggi.
Di Indonesia, tingginya kasus baru HIV tidak bisa dilepaskan dari, antara lain, belum maksimalnya penjangkauan orang dengan HIV, cakupan pengobatan yang masih rendah, juga stigma. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, tahun 2020 ada 41.987 infeksi baru HIV.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Butuh Terobosan Menekan Infeksi Baru HIV".
Baca Epaper Kompas