logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊWHO Rekomendasikan Tocilizumab...
Iklan

WHO Rekomendasikan Tocilizumab dan Sarilumab untuk Atasi Badai Sitokin

Kematian akibat Covid-19 bukan karena jumlah virus, melainkan akibat respons sistem kekebalan tubuh yang berlebihan sehingga merusak organ. Penderita perlu diberi obat untuk mencegah hal itu.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qIe5zy_dXZS_UWyE0Na31O3ARnI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F20210707_162740_1625650074.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Perawat memberi makan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Medan, Sumatera Utara, Senin (14/6/2021). Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro diperketat di Medan untuk menekan kasus baru yang terus meningkat.

Tocilizumab dan sarilumab dimasukkan dalam Panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Terapi Covid-19 yang terbit 6 Juli 2021. Dua agen biologis itu dinilai mampu mengatasi respons kekebalan tubuh yang berlebihan atau dikenal sebagai badai sitokin pada penderita Covid-19 yang parah atau kritis.

Semula keduanya merupakan obat untuk artritis reumatoid. Juga diindikasikan untuk artritis temporal, artritis pada anak, dan sindrom pelepasan sitokin (CRS).

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan