logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊKesehatan Masyarakat Jangan...
Iklan

Kesehatan Masyarakat Jangan Dikorbankan

Oleh
Adhitya Ramadhan/Nina Susilo
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wGo23uKDZJ7hkC4xw5j0FubEF_c=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20180903egiA-rokok.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Rokok- Sejumlah merek rokok dipajang di meja dekat kasir di sebuah toko waralaba di Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa (4/9/2018). Selain yang berpita cukai resmi, rokok-rokok ilegal hingga kini, masih saja ditemui beredar di sejumlah tepat di Magelang. Selain yang polos tanpa pita cukai, sebagian rokok ilegal itu memakai pita cukai palsu.

JAKARTA, KOMPAS - Di tengah prevalensi merokok yang terus naik pemerintah memilih untuk tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau. Padahal, pemerintah sendiri paham bahwa penyakit terkait perilaku merokok selama ini turut membebani program Jaminan Kesehatan Nasional yang merupakan program strategis nasional.

Hal itu disampaikan peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Abdillah Ahsan dan Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, Minggu (4/11/2018). Keduanya berpendapat bahwa keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai rokok pada akhirnya hanya menjadi kepentingan politik menjelang pemilihan presiden meski dengan mengorbankan kepentingan perlindungan konsumen dan kesehatan publik.

Editor:
Bagikan