logo Kompas.id
InvestigasiInvestasi Awal Ganjal Bus...
Iklan

Investasi Awal Ganjal Bus Listrik

Investasi awal yang sangat besar dalam membangun industri bus listrik mengganjal program elektrifikasi angkutan massal ini.  Operator bus mengeluarkan biaya lebih besar dibanding bus biasa.

Oleh
MARGARETHA PUTERI ROSALINA, SATRIO PANGARSO WISANGGENI, ALBERTUS KRISNA
· 1 menit baca
Bus listrik Transjakarta melintas di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (14/6/2022). Selain untuk mengurangi kemacetan, penggunaan bus listrik juga untuk mengurangi polusi suara dan emisi CO2 gas buang kendaraan.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Bus listrik Transjakarta melintas di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (14/6/2022). Selain untuk mengurangi kemacetan, penggunaan bus listrik juga untuk mengurangi polusi suara dan emisi CO2 gas buang kendaraan.

JAKARTA, KOMPAS - Penggunaan bus listrik sebagai angkutan umum massal menjadi bagian dari ambisi pemerintah untuk bertransisi ke kendaraan listrik. Namun, ada tantangan dalam wujud biaya investasi yang besar di awal untuk pembelian unit kendaraan.

Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan untuk memulai operasi bus listrik di Indonesia. Contohnya, pemerintah pusat berencana mengoperasikan 30 bus listrik buatan PT INKA untuk perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Bali, 15–16 November mendatang.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan