logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊInvestigasi Reuters: Pentagon ...
Iklan

Investigasi Reuters: Pentagon Jalankan Kampanye Rahasia Lemahkan China Saat Pandemi Covid-19 (Bagian 2)

Saat propaganda AS mencapai puncaknya, begitu sedikit orang Filipina yang mau menerima vaksin Covid-19.

Oleh
IWAN SANTOSA
Β· 1 menit baca
 Aparat memegang plakat yang mengingatkan warga untuk tetap tinggal di rumah di tengah penyebaran Covid-19 di Manila, Filipina, pada 31 Maret 2020.
AFP/MARIA TAN

Aparat memegang plakat yang mengingatkan warga untuk tetap tinggal di rumah di tengah penyebaran Covid-19 di Manila, Filipina, pada 31 Maret 2020.

Secara keseluruhan, berbagai akun palsu buatan militer AS berhasil menghimpun ratusan ribu pengikut (follower) selama operasi kampanye hitam tersebut. Reuters tidak dapat memastikan seberapa luas dampak gerakan antivaksin China yang disebar Pentagon dan telah dibaca warganet. Begitu pula berapa jauh dampak kampanye penyesatan informasi tersebut mengakibatkan orang tewas karena terjangkit Covid-19.

Saat propaganda AS mencapai puncaknya, Presiden Filipina ketika itu, Rodrigo Duterte, sangat gusar karena begitu sedikit orang Filipina yang mau menerima vaksin Covid-19. Duterte sampai harus mengancam akan memenjarakan orang yang menolak vaksin Covid-19.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan