Dampak Bencana
Perubahan Iklim Paksa Jutaan Anak Jadi Pengungsi
Dalam 30 tahun mendatang, dikhawatirkan 113 juta anak terpaksa mengungsi akibat bencana yang dipicu perubahan iklim.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F10%2F779a8f32-c225-449a-a130-b141b4e6669f_jpeg.jpg)
Mendung di sekitar Bandara Internasional Hong Kong, Selasa (10/10/2023). Pada Minggu (8/10/2023) malam, penerbangan dari dan ke bandara itu dihentikan sementara karena Topan Koinu melanda Hong Kong. Topan itu memicu banjir dan membuat otoritas Hong Kong meliburkan banyak sekolah.
Setiap hari pada 2016-2021, rata-rata 20.000 anak terpaksa mengungsi karena bencana. Mereka terdampak banjir dan badai yang semakin kerap melanda berbagai negara. Banyak pula harus mengungsi karena kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan yang semakin sering terjadi.
Secara keseluruhan dalam tiga dekade mendatang, 1,2 miliar manusia terpaksa menjadi pengungsi karena terdampak bencana. Indonesia bersama sejumlah negara lain termasuk paling rentan terdampak bencana yang dipicu perubahan iklim. Bumi mendidih, manusia dan aneka makhluk penghuni planet ini semakin merana.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 18 dengan judul "Perubahan Iklim Paksa Jutaan Anak Jadi Pengungsi".
Baca Epaper Kompas