Catatan Awal Pekan
Bagaimana Caranya Rakyat Bisa Menggugat?
Pertarungan kepentingan, kuasa, dan perebutan pengaruh berdampak serius pada kondisi kemanusiaan global. Jumlah pengungsi di dunia terus meningkat pesat.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F08%2F22%2F2eb09511-415f-40d0-a418-aaead2de8612_jpeg.jpeg)
Lukisan sejumlah pengungsi Afghanistan dipamerkan di sebuah kafe di bilangan Fatmawati, Jakarta pada Sabtu (20/8/2022).
Petang, hari merambat malam ketika Marava mengisahkan tentang dirinya, yang telah 3,9 tahun hidup di pengungsian. Setelah memilih mengungsi dari Afghanistan, negerinya karena konflik dan persekusi, hingga saat ini ia hidup dalam ketidakpastian.
Sementara itu, dua rekannya, Girukshy dan Sakshy Hilman, memilih krayon dan pensil warna untuk menceritakan kisah mereka. ”Everything are far, I can’t reach anything. No resettlement, no home, no freedom. I feel my life is in a dark room!!” tulis mereka pada satu fragmen lukisan bergambar seorang gadis yang terduduk, menyembunyikan wajahnya pada lipatan tangan di atas lutut.