Memperjuangkan Kesetaraan di Dunia Kripto
Dunia mata uang kripto yang semula didominasi laki-laki kini perlahan mulai diisi perempuan dan anak perempuan. Mereka lebih banyak bermain di NFT atau sertifikat digital foto, video, dan media bentuk virtual lain.
Sebagai seniman dan aktivis hak-hak perempuan, Maliha Abidi (25) terbiasa memanfaatkan teknologi digital. Maka, saat menemukan non-fungible token atau NFT, dia seketika tahu bahwa platform ini bisa menjadi jalan untuk menjangkau lebih banyak orang. Selain itu, para perempuan seniman bisa merengkuh penikmat seni yang lebih luas.
NFT merupakan sertifikat digital yang menyatakan seseorang memiliki foto, video, dan media bentuk virtual lain. Aset-aset dengan NFT itu akan tercatat dalam blockchain atau semacam buku besar digital berisi gambar, video, dan koleksi lain. Untuk mendorong lebih banyak perempuan dan anak perempuan masuk ke dunia kripto, Abidi yang lahir di Pakistan lalu pindah ke Amerika Serikat ketika remaja itu memulai kampanye Women Rise. Harapannya, akan ada 100.000 perempuan yang bergabung pada akhir tahun 2022.