logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊBudaya Kerja 996 Dirombak,...
Iklan

Budaya Kerja 996 Dirombak, Pekerja di China Khawatir Gaji Dikurangi

Pemerintah China gencar membongkar budaya bekerja 996 atau dari pukul 09.00 hingga 21.00 selama enam hari setiap pekan. Pola kerja seperti itu dinilai tidak sehat dan tidak menyejahterakan pekerja.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YBMCg9IaZmbed6Sgh5f3rTDn12k=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F129fc288-8018-419c-be94-32fa8b19eecd_jpg.jpg
AP/MARK SCHIEFELBEIN

Seorang wanita berjalan melewati kantor perusahaan teknologi China, Alibaba, di Beijing, China, Selasa (10/8/2012). Aturan-aturan baru di China ini memunculkan berbagai reaksi di luar negeri, seperti kemungkinan membuat perusahaan-perusahaan asing enggan berinvestasi di China atau mengizinkan perusahaan China berinvestasi di luar negeri.

BEIJING, SABTU – Pemerintah China gencar membongkar budaya bekerja 996 atau dari pukul 09.00 hingga 21.00 selama enam hari setiap pekan yang dinilai tidak sehat. Sejumlah perusahaan di atas kertas tampak mulai mematuhi aturan ketenagakerjaan yang baru. Akan tetapi, ternyata hal ini berimbas kepada karyawan mengalami pemotongan gaji.

Kasus pertama dilaporkan terjadi di perusahaan ByteDance, induk dari media sosial TikTok. Para karyawan mengungkapkan, perusahaan tidak lagi memberlakukan jam kerja 996. Jam kerja kembali normal, yaitu 8 jam per hari.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan