logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊBerpotensi Krisis...
Iklan

Berpotensi Krisis Pasca-pembunuhan Presiden, Haiti Minta AS dan PBB Bantu Pengamanan

Situasi keamanan di Haiti memburuk pasca-pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Haiti meminta bantuan pasukan AS dan PBB mengamankan fasilitas strategis negara itu.

Oleh
Pascal S Bin Saju
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gMhwZGhj73mHcHM4e99z_n0b7R0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F361d88e8-7868-4b0e-a523-bad74564ac40_jpg.jpg
AP/JOSEPH ODELYN

Presiden sementara Haiti, Claude Joseph, berbicara dalam konferensi pers di kediamannya di Port-au-Prince, Haiti, Kamis (8/7/2021). Dia mengambil alih kepemimpinan Haiti dengan dukungan polisi dan militer setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise.

PORT-AU-PRINCE, SABTU β€” Pemerintah Haiti meminta Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengirim pasukannya guna membantu pengamanan pelabuhan, bandara, dan tempat strategis lainnya di negara itu. Situasi keamanan sangat buruk pasca-pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.

Kantor berita AFP, Sabtu (10/7/2021), mengutip penjelasan seorang menteri, melaporkan bahwa AS telah sepakat untuk mengirim FBI dan agen senior lainnya ke Port-au-Prince. Kesepakatan itu terjadi dua hari setelah Moise dibunuh secara brutal oleh kelompok bersenjata di rumahnya di ibu kota Haiti, Port-au-Prince.

Editor:
laksanaas
Bagikan