Banyak warga Haiti yang belum sejahtera. Ibu kota negara Port-au-Prince menjadi tumpuan untuk mencari penghidupan.

Di tengah kian kacaunya situasi di Haiti, pihak Amerika Serikat, Senin (11/3/2024), mulai mengevakuasi staf kedutaannya.

Pemimpin geng Jimmy Cherizier, Selasa (5/3/2024), menyebut akan tetap membuat rusuh sampai PM Ariel Henry mundur.

Kerusuhan di Port-au-Prince, Haiti, berlanjut. Kekacauan yang diwarnai baku tembak ini terjadi sejak Februari lalu.

Rasa kasih sayang antara orangtua dan anak tak harus berlandaskan hubungan sedarah. Rasa kemanusiaan menyatukan seorang mahasiswa Haiti dengan bayi yang terbuang dan diselamatkannya. Ia berjuang jadi ayah dari bayi itu.

Enam bulan pascagempa bumi di Haiti, kondisi warga masih memprihatinkan dengan tinggal di tenda pengungsian.

Aksi mogok yang diprakarsai oleh serikat pekerja di Haiti terus berlanjut. Hal tersebut dipicu oleh semakin berkembangnya kekerasan, aksi penculikan, dan kurangnya ketersediaan bahan bakar di negara itu.

Gelombang imigran tanpa dokumen yang akan menyeberang ke Amerika Serikat dari negara sekitar terus terjadi. Mereka rela menyeberangi sungai dan rintangan lain untuk bisa sampai di Negeri Paman Sam.