logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPandemi Berkepanjangan,...
Iklan

Pandemi Berkepanjangan, Penduduk Tanpa Listrik di Afrika dan Asia Bertambah

Pandemi Covid-19 membuat jutaan warga kehilangan pekerjaan. Salah satu dampaknya, akses listrik menjadi berkurang, mayoritas di kawasan Sub-Sahara Afrika. Padahal, listrik adalah tulang punggung pembangunan.

Oleh
Mahdi Muhammad
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/z1Ew22BcMH43xzU_91DtFHFCBNE=/1024x684/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FPictures-of-the-Week-Europe-and-Africa-Photo-Gallery_96683505_1623129287.jpg
(AP PHOTO/MOSES SAWASAWA)

Warga antre makanan di lokasi pengungsian di Sake, Kongo, Jumat (28/5/2021). Ribuan warga mengungsi menyusul letusan Gunung Nyiragongo. Pandemi telah memperburuk kondisi ekonomi, hingga banyak rumah tangga tak sanggup membayar tagihan listrik.

KUALA LUMPUR, SENIN β€” Pandemi Covid-19 mengakibatkan memburuknya situasi perekonomian di banyak negara dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia. Salah satu dampaknya, lebih dari 25 juta warga Asia dan Afrika tidak mampu mengakses energi murah, yakni listrik. Situasi ini menjadi tantangan bagi cita-cita pemenuhan listrik untuk seluruh penduduk dunia pada 2030 sebagaimana target Perserikatan Bangsa-Bangsa.

”Akses ke listrik sangat penting untuk pembangunan, terutama dalam konteks mitigasi dampak Covid-19 dan mendukung pengobatan, kesembuhan warga manusia, dan pemulihan ekonomi,” kata Demetrios Papathanasiou, Direktur Global untuk Energi dan Ekstraktif Bank Dunia, Senin (7/6/2021).

Editor:
laksanaas
Bagikan