Iklan
Dunia Geram dan Kewalahan Menghadapi Junta Militer Myanmar
Setelah sedikitnya 54 orang dibunuh aparat junta militer Myanmar sejak kudeta 1 Februari 2021, pengamat menilai hak memerintah oleh junta militer di Myanmar wajib dicabut.
Korban jiwa akibat kekerasan yang dilakukan aparat junta militer Myanmar terus berjatuhan. Junta cenderung tidak menggubris tekanan dan sanksi dari dunia internasional.
YANGON, KAMIS -- Dunia dibuat geram dan kewalahan menghadapi kondisi di Myanmar setelah junta militer melakukan kudeta pada 1 Februari lalu. Meski berbagai tekanan dan sanksi telah dijatuhkan, junta tetap bergeming dengan tindakan yang semakin mematikan untuk meredam ujuk rasa nir-kekerasan oleh massa prodemokrasi. Muncul seruan agar diambil tindakan tegas untuk mengakhiri kekerasan junta.