logo Kompas.id
InternasionalBeri Bukti Militer Tak...
Iklan

Beri Bukti Militer Tak Didukung Rakyat, PNS Myanmar Mogok

Rezim militer Myanmar bisa lumpuh jika sebagian besar pegawai negeri meninggalkan mereka tanpa aparat negara. Para PNS ini sudah nekad.

Oleh
Pascal S Bin Saju
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/F2_iZE8nzrxxtFxq3lK6t9-ys8A=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fcd8c9e4d-93b7-4f65-b217-3eb7a56d01bc_jpg.jpg
AP

Unjuk rasa antikudeta yang berlangsung sejak awal Februari tersebut telah memakan korban jiwa. Tiga pengunjuk rasa dan satu laki-laki yang sedang ronda keliling kampung tewas ditembak aparat. Foto 24 Februari 2021.

Rumah sakit umum sepi. Kantor pemerintah dibiarkan “mati”. Kereta api diam di tempat. Sebagian besar pegawai negeri sipil (PNS) atau pamong praja telah melakukan mogok massal, sejak pekan lalu dan berlanjut Jumat (26/2/2021) ini.

Banyak PNS Myanmar menolak bekerja untuk melayani rezim junta militer. Mereka tidak peduli dengan risiko akibat terganggunya mata pencarian atau pekerjaan mereka. Misinya hanya satu: lawan otorianisme rezim militer, “pembunuh bayi demokrasi” yang beranjak tumbuh.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan